1.
Definis
Menurut
Galotti (2014) well define problem merupakan
pemecahan masalah dengan memiliki tujuan yang jelas, menyajikan informasi
mengenai awal permasalahan, dan sering kali menyajikan aturan atau pedoman
untuk dipatuhi selagi mencari solusi untuk setiap masalah.
Menurut Solso, Maclin, dan Maclin
(2007) mempertimbangkan suatu masalah, baik itu nyata ataupun imajinatif, lakukanlah
dengan mengikuti tahapan-tahapan yang berurutan. Melalui proses ini akan menemukan
terdapat permasalahan yang terdefinisikan dengan jelas (well-defined problem).
Menurut Eysenck dan Keane (2005)
setiap manusia memiliki masalah yang harus diselesaikan, dan terdapat tiga
aspek dalam melakukan pemecahan masalah. Pertama, tujuan terarah atau maksud
dari pemecahan masalah itu sendiri. Kedua, dalam melakukan pemecahan masalah
lebih melibatkan proses kognitif dibandingkan dengan pemrosesan otomatis.
Ketiga, masalah itu ada hanya ketika seseorang tidak memiliki pengetahuan yang
relevan untuk menciptakan solusi sesegera mungkin. Pada aspek pertama, terdapat
dua maksud atau tujuan dilakukannya pemecahan masalah yaitu well define problem dan ill define problem.
Dari definisi yang telah disampaikan
oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa well-defined problem
adalah pemecahan masalah dengan memiliki tujuan yang jelas, baik itu nyata
maupun imajinatif , yang dimiliki oleh setiap manusia.
2.
Tujuan
Bertujuan untuk mendemonstrasikan
efek dari frekuensi suatu kata dan
dapat mengabaikan pada tugas memori implisit. Eksperimen ini memungkinkan praktikan untuk dapat memindahkan huruf
semampu praktikan seperti sedang bermain Scrabble.
3.
Pelaksanaan
a.
Langkah
– langkah
1)
Nyalakan
komputer laboratorim, dilayar komputer praktikan ikol klik kanan VM Mare
Workstation
Run
as adminstrasion .
2) Klik
dipojok kiri atas tanda PLAY yang
berwarna hijau, klik ikon full screen
agar memudahkan praktikan dalam melakukan percobaan.
3)
Selanjutnya lab in cognition lalu klik kanan Run as administrator.
4)
Dilayar komputer praktikaan akan
muncul laboratory in Cognition &
Perception.
5)
Klik pada menu toolbars di pojok
kiri atas “Exsperiments” pilih “Choose Exsperiments”, lalu klik “ well Defined Problem “.
6) Klik
kembali pada menu toolbars dipojok kiri atas “Exsperiments”, kemudian klik “Start
Experiments Setup”.
7) Setelah
itu akan muncul menu “Costom” dan “Exsperiments” praktikan diminta untuk
mengubah time limit pada menu Exsperiments yang awalnya 120 menjadi 30.
8) 

Selanjutnya
klik “File” Start
With Auto Logging, akan muncul tambilan nama subjek ID (praktikan
isi dengan nama praktikan) OK.
9) Selanjutnya
dilayar komputer praktikan akan muncul instruksi “ Anda diminta untuk
menyusunnya menjadi kata yang tepat dengan cara memindahkan kepingan – kepingan
huruf tersebut dengan menggunakan mouse kedalam tempat yang telah disediakan”
setelah praktikan memahami instruksi tersebut klik “Start”
10) Akan
muncul huruf yang tidak beraturan praktikan diminta untuk menyusun suatu kata
yang tepat dengan waktu yang telah disediakan di bawah huruf tersebut. Apabila
praktikan menjawab atau menyusun kata dengan bendar dilayar komputer praktikan
muncul kata “ Good Job” dan selanjutnya klik Next Problem.
11) Bila
jawaban praktikan salah salah namun waktu masih tersisah dilayar komputer
praktikan akan muncul tampilan kata “ Try Again!” dan selanjutnya klik Next Problem.
12) Namun
apabila jawaban anda salah dan waktu telah habis akan muncul kata “ Time’s
Up!” dan jawaban yang tepat akan tersusun dengan sendirinya,.
13) Setelah
mengerjakan hingga selesai beberapa prcobaan akan muncul Thank you. The Experimenst is ovet. Selanjutnya klik OK.
14) Selanjutnya
isi nama dan kelas praktikan tanpa spasi dan klik di pojok kanan atas OK.
15) 

Selanjutnya
klik File Exit File Exit.
b.
Hasil
Berdasarkan praktikum yang praktikan lakukan pada tanggal
23 November 2016 didapat hasil sebagai berikut :
praktikan mendapatkan
nilai benar 8.
|
Hasil
Jawaban yang Benar
|
|
|
Sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Galotti
(2014) well define problem merupakan
pemecahan masalah dengan memiliki tujuan yang jelas, menyajikan informasi
mengenai awal permasalahan, dan sering kali menyajikan aturan atau pedoman
untuk dipatuhi selagi mencari solusi untuk setiap masalah.
4.
Point
View
Manfaat yang dapat diambil dari
percobaan praktikan mengenai well define problem yaitu praktikan dapat
mengetahui bahwa permecahan masalah yang biasanya dilakukan oleh individu ada
permasalahan yang segala sesuatunya jelas dan ada juga yang permasalahan yang
tidak jelas jelas terindentifikasinya.
5.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa permasalah
yang sering kita temui dikehidupa sehari – hari kita dapat kita situasikan
dengan keadaan kita, dan kitapun dapat mencari solusi dengan kemampuan dan
dengan memecahkan masalah tersebut. Baik masalah yang memiliki solusi yang
jelas maupun permasalahan yang tidak memiliki solusi yang jelas., seperti
uraian dari Solso, Maclin, dan
Maclin (2007) mempertimbangkan suatu masalah, baik itu nyata ataupun imajinatif,
lakukanlah dengan mengikuti tahapan-tahapan yang berurutan. Melalui proses ini
akan menemukan terdapat permasalahan yang terdefinisikan dengan jelas (well-defined problem).
Daftar pustaka
Eysenck, M. W., & Keane, M. T.
(2005). Cognitive psychology: A student’s handbook. New York:
Psychology press
Galotti, K. M. (2014). Cognitive psychology: In and out of the laboratory. Los
Angels: Sage publications
Solso, R., Maclin, O. H., & Maclin,
M. K. (2007). Psikologi kognitif. Jakarta: Penerbit erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar