PSIKOLOGI MANAJEMEN
di susun oleh :
HERDITA
PURWONING AYU
14513060
3PA10
Depok
2015
PT. YAKUSA
Perusahaan Yakusa ini awalnya yaitu
merupakan sebuah industri rumahan di Nusa Tenggara Timur pada tahun 1995,
pendiri Yakusa ini yaitu Harmay Adhiguna memulai usaha jamunya dengan menjual
rempah – rempah. Tahun 2001 hijrah ke Yogyakarta dan memulai usaha kecilnya di
jalan Magelang No.26 dengan 5 orang karyawan. Produk pertama yang dibuat adalah
Jamu Kekebalan. Tahun 2004 mendirikan pabrik jamu dengan nama “Yakin Usaha
Sampai” atau disingkat dengan nama YAKUSA yang berarti “yakinan bahwa usaha
yang ditekuni pasti terwujud dam sukses”
Kini YAKUSA menempati lahan dengan
luas 609,274 meter persegi di Jl. Parangtritis Km 2 dengan lebih dari 5.000
orang karyawan. YAKUSA tampil sebagai pelopor perusahaan jamu klinis dan
penelitian hingga posisi jamu bisa sejajar dengan obat pabrik farmasi. YAKUSA
telah berhasil mengubah paradigma masyarakat mengenai jamu dan obat
tradisional. Masyarakat Indonesia kini dapat memperoleh khasiat jamu yang bisa
dipertangungjawabkan secara ilmiah dan diproduksi secara baik dan benar.
Pada tahun 2010 Harmay Adhiguna menyadari bahwa kondisi ini
akan terus standar jika tidak melakukan transformasi. Bercermin dari perusahaan
farmasi yang maju pesat, Harmay Adhiguna mencoba mengaplikasikan hal yang sama
untuk perusahaan jamu yang dikelolanya bahwa jamu harus menjadi produk yang
aman, rasional, jujur, dan halal. Pada tahun 2012 dibangunlah pabrik jamu
dengan sertifikasi industri farmasi disertai laboratorium standarisasi sebagai
laboratorium farmasi di Yogyakarta. Dua tahun kemudian, Departemen Kesehatan
memberikan sebuah sertifikat yaitu Cara pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) kemudian selang lima bulan YAKUSA mendapatkan sebuah sertifikat Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi kepada YAKUSA. Ini
berarti posisi jamu setara dengan obat terbukti dapat diuji secara klinis
keabsahan dan keilmiahannya sebagai obat. Laboratorium YAKUSA sudah dilengkapi
dengan sertifikat ISO 17025, dan secara rutin melakukan pembaharuan di hardware
dan software nya
Pada tahun 2015 YAKUSA menjadi
perusahaan yang go public dan menjadi perusahaan terbuka bagi para pelajar
ataupun mahasiswa yang ingin melakukan studi banding mengenai PT YAKUSA
tersebut. Keterbukaan ini merupakan sebuah point tersendiri dari perusahaan
karena disinilah Harmay Adhiguna berargumen bahwa semakin banyak orang yang
mengetahui PT YAKUSA ini maka semakin dicintai dan semakin dekat pula PT YAKUSA
dengan masyarakat.
Kesuksesan pabrik jamu YAKUSA ini
tidak lepas dari peran semua departemen yang berperan sangat penting bagi
kesuksesan perusahaan jamu YAKUSA seperti departemen keuangan, departemen
pemasaran, departemen operasional, dan departemen SDM nya. Dalam bidang departemen
SDM yang dipimpin langsung oleh Herdita Purwoning Ayu. Disini Herdita Purwoning
Ayu berspekulasi bahwa kreativitas SDM begitu berperan sangat penting dalam
mengsukseskan pabrik jamu ini. Pembangunan pabrik disertai alat-alat yang
lengkap, bukan satu – satunya usaha jamu ini. Alat – alat tersebut hanya
menyumbang penelitian sebanyak 25%, sisanya merupakan kreativitas dari sumber
daya manusia. Kenapa demikian karena alat tidak dapat menghasilkan apa – apa
tanpa kreativitas manusia saat menggunakannya seperti, apa yang harus diteliti,
bagaimana menelitinya, bagaimana mengembangkannya dan bagaimana solusinya hal
tersebut hanya dapat dilakuan oleh manusia bukan alat.
Peran manajer SDM disini tidak hanya
merekrut karyawan baru dan mengawasi kinerja setiap karyawan yang ada tetapi
juga perlu bertanggung jawab dalam mengoptimalkan dan menambah kemampuan
karyawannya supaya karyawan dalam PT YAKUSA tersebut tidak hanya menjadi
karyawan yang rendahan tetapi menjadi karyawan yang mempunyai keahlian. Dengan
cara melakukan program pelatihan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Pelatihan ini diberi nama yaitu “Pelatihan Aktualisasi dan Sinergi Karyawan PT
YAKUSA”. Pada dasarnya departemen yang memiliki tanggung jawab besar terhadap
maju tidaknya suatu perusahaan terdapat pada departemen SDM, sebab apabila
manajer SDM tersebut tidak dapat mengoptimalkan perannya maka perusahaan jamu
ini akan menjadi perusahaan yang tidak sehat dan fatalnya perusahaan ini akan
kalah saing karena mempunyai masalah terhadap karyawannya. Maka dari itu peran
dari Herdita Purwoning Ayu sebagai manajer SDM sangat dibutuhkan dalam
memajukan PT YAKUSA ini.
Training ini mempunyai harapan yaitu
dimana semua karyawan yang sudah melakukan training ini dapat meningkatkan
kemampuan kinerja karyawan, supaya mampu untuk mengoptimalan alat – alat yang
ada agar proses dalam bekerja dapat optimal dan timbul kreativitas dari para
karyawan. Kemudian meningkatkan pendewasaan emosional terhadap para karyawan,
supaya terwujudnya karyawan yang peka akan lingkungan kerjanya dan menurunkan
sikap arogansi para karyawan dalam bekerja, lalu memotivasi karyawan agar
tingkat semangat karyawan dalam bekerja tetap terjaga. Kemudian membangun
kekompakan antar karyawan sebab kekompakan inilah yang menjadi titik sentral
supaya tidak timbul kesalahan – kesalahan yang sepele dalam bekerja.
Training ini biasa dilakukan oleh
manajemen SDM sebanyak dua kali dalam setahun, bulan yang sering dijadikan
waktu untuk mentraining para karyawan PT YAKUSA yaitu pada bulan Juni dan di
bulan Desember, training ini sudah menjadi agenda rutin tahunan yang diberikan
untuk karyawan karena mengingat dari tema training yang diberikan manajer SDM
yaitu “Pelatihan Aktualisasi dan Sinergi Karyawan PT YAKUSA”. sehingga wajib
bagi seluruh karyawan untuk mengikuti training tersebut. Training ini dilakukan
selama 3 hari yang biasanya dilakukan pada hari jum’at, sabtu serta hari minggu,
dan prosesnya dilakukan secara bergantian supaya tidak terjadi kekosongan
tenaga kerja dalam melakukan produksi jamu dalam PT YAKUSA untuk memenuhi
permintaan pasar yang tinggi baik pasar dalam negeri maupun pasar manca negara.
Rundown Training PT YAKUSA yaitu seperti dibawah ini :
|
JUM’AT
|
||
|
JAM
|
MATERI
|
METODE
|
|
09:00 – 11:45
|
Pengenalan dan
pengoptimalan alat – alat laboratorium terhadap karyawan secara langsung
|
Pengenalan
alat berupa teori dan praktek langsung
|
|
11:45 – 12:30
|
Sholat dan
makan siang
|
Istirahat
|
|
12:30 – 14:50
|
Pendewasaan
diri terhadap emosional karyawan
|
Kuliah I
|
|
15:00 – 16:00
|
Meningkatkan
Semangat karyawan dalam bekerja
|
Kuliah II
|
|
|
||
|
SABTU
|
||
|
JAM
|
MATERI
|
METODE
|
|
09:00 – 11:50
|
Membangun
sinergi antar karyawan tahap I
|
Out Bound I
|
|
12:00 – 13:00
|
Sholat dan
Makan siang
|
Istirahat
|
|
13:00 – 15:00
|
Memberikan
motivasi kepada karyawan
|
Out Bound II
|
|
|
||
|
MINGGU
|
||
|
JAM
|
MATERI
|
METODE
|
|
09:00 – 11:50
|
Membangun
sinergi antara karyawan tahap II
|
Out Bound I
|
|
12:00 – 13:00
|
Sholat dan
makan siang
|
Istirahat
|
|
13:00 - 15:00
|
Memberikan
ruang kreativitas kepada karyawan
|
Teori dan out
bound II
|
titanium pipes - Tetrick's Art Museum
BalasHapusTink your titanium pots and pans way to a world price of titanium of steaming. From blackened stainless steel titanium aftershokz steel to titanium teeth k9 fine, smooth brass steaming, titanium properties with classic features